Kemenparekraf Gelar Pelatihan Bisnis Digital di Banyuwangi: UMKM Naik Level, Anak Muda Makin Melek Teknologi

Kemenparekraf Gelar Pelatihan Bisnis Digital di Banyuwangi: UMKM Naik Level, Anak Muda Makin Melek Teknologi

Weruh.id
- Sekarang siapa sih yang gak sadar pentingnya digitalisasi buat bisnis? Lewat
pelatihan bisnis digital di Banyuwangi, Kemenparekraf ngajak pelaku UMKM dan kreator lokal buat leveling up dan siap bersaing di era online. Program ini bukan cuma soal teori, tapi juga praktik langsung biar para peserta makin paham cara jualan, branding, dan promosi di dunia digital.

Banyuwangi sendiri lagi naik daun banget sebagai daerah yang serius ngembangin sektor ekonomi kreatif. Mulai dari kuliner, fashion, sampai produk wisata — semuanya punya potensi gede buat go digital. Nah, kehadiran pelatihan ini tuh jadi momentum pas banget buat mendorong UMKM lokal naik kelas dan lebih siap masuk ke pasar online yang makin kompetitif.

Artikel ini bakal ngebahas tuntas kenapa program ini penting banget, apa aja manfaatnya buat pelaku bisnis, insight dari para peserta dan mentor, sampai arah besar Kemenparekraf dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Yuk, kita bahas satu-satu!

Tujuan dan Latar Belakang Pelatihan Bisnis Digital

Kalau lo liat tren sekarang, hampir semua bisnis udah go digital. Dari warung kopi di pojokan sampai brand fashion lokal, semua berlomba punya presence online. Nah, Kemenparekraf sadar banget bahwa banyak pelaku UMKM di daerah, khususnya Banyuwangi, masih butuh dorongan dan skill baru buat bisa masuk ke dunia itu.

Tujuan utama pelatihan bisnis digital di Banyuwangi ini jelas — memperkuat literasi digital pelaku usaha, ngenalin mereka ke tools dan platform digital marketing, dan bikin mereka lebih pede bersaing. Gak cuma sekadar teori, pelatihannya juga ngasih contoh nyata gimana cara bikin konten menarik, jualan di marketplace, dan memanfaatkan media sosial buat branding.

Selain itu, Kemenparekraf juga pengen ngebangun mindset baru: bahwa digital bukan musuh, tapi peluang. Dengan pemahaman yang tepat, pelaku UMKM bisa ngerjain lebih banyak hal, bahkan tanpa harus keluar banyak modal.

Fokus Utama Pelatihan Digital di Banyuwangi

Materi yang dibawain dalam pelatihan ini gak main-main. Peserta diajarin step by step mulai dari branding digital, pembuatan konten kreatif, strategi digital marketing, sampai cara ngatur toko online biar gak cuma tampil keren tapi juga konversinya naik.

Selain pembicara dari Kemenparekraf, beberapa praktisi bisnis digital juga ikut turun langsung. Mereka ngebagiin pengalaman nyata tentang gimana cara bangun bisnis dari nol, pakai social media buat dapetin pelanggan, dan strategi growth marketing biar bisnis tetep sustain.

Buat para peserta, sesi ini tuh kayak dapat insight baru banget. Banyak yang bilang mereka akhirnya ngerti pentingnya storytelling dalam jualan online. Gak cuma soal produk, tapi juga soal value dan cara nyampein pesan yang relatable ke audiens.

 Dampak Nyata untuk Pelaku UMKM Lokal

Efek dari pelatihan bisnis digital di Banyuwangi ini mulai keliatan bahkan sebelum program selesai. Beberapa peserta langsung praktek bikin akun bisnis mereka di Instagram, ngatur katalog di marketplace, dan mulai bikin konten promosi.

Salah satu peserta, pemilik usaha batik khas Banyuwangi, cerita kalau dia akhirnya ngerti gimana cara ambil foto produk yang menarik dan bikin caption yang engaging. Sekarang, tokonya udah mulai dapet pesanan dari luar kota — sesuatu yang sebelumnya susah banget tanpa promosi digital.

Dari sisi ekonomi lokal, program kayak gini jelas punya multiplier effect. Ketika satu UMKM naik kelas, rantai pasoknya juga ikut kebawa. Penjahit, pengrajin, supplier bahan — semuanya dapet manfaat dari peningkatan penjualan digital.


Kemenparekraf Gelar Pelatihan Bisnis Digital di Banyuwangi: UMKM Naik Level, Anak Muda Makin Melek Teknologi

 Digitalisasi Sebagai Peluang Baru Bisnis Daerah

Digitalisasi bukan cuma tren sementara. Di Banyuwangi, tren ini justru jadi katalis buat munculnya model bisnis baru. Dari agrowisata yang promosi lewat media sosial sampai restoran yang pakai sistem pre-order online, semuanya tumbuh karena adopsi teknologi digital.

Kemenparekraf pengen mendorong semangat ini lebih jauh lagi. Dengan pelatihan bisnis digital di Banyuwangi, mereka pengen ngebentuk ekosistem bisnis yang adaptif. Anak muda bisa jadi content creator, pelaku UMKM bisa jadi digital seller, dan komunitas lokal bisa jadi hub kolaborasi antar sektor kreatif.

Bayangin aja, dengan satu kampung punya kemampuan digital marketing yang solid, produk lokal bisa tembus ke pasar nasional bahkan internasional. That’s the dream — dan ini bukan hal yang gak mungkin.

 Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas Kreatif

Salah satu hal paling keren dari program ini adalah kolaborasinya. Kemenparekraf gak jalan sendiri, tapi bareng Pemkab Banyuwangi dan komunitas kreatif lokal. Ada juga dukungan dari universitas dan startup digital yang ikut mentoring peserta.

Model kolaborasi ini bikin pelatihan jadi lebih sustainable. Jadi, bukan cuma sekali datang, dapet sertifikat, terus selesai. Tapi ada follow-up program, mentoring, bahkan beberapa peserta dapet kesempatan buat pitching ide bisnis mereka ke investor lokal.

Dengan pendekatan kolaboratif kayak gini, dampak yang dihasilkan jadi jauh lebih luas. Pemerintah dapet insight dari lapangan, komunitas kreatif dapet exposure, dan pelaku UMKM dapet peluang baru buat berkembang.

 Insight dari Peserta & Mentor

Banyak banget cerita menarik dari pelatihan ini. Salah satu mentor digital marketing bilang, “Skill digital sekarang udah kayak skill nyetir — wajib dimiliki siapa pun yang mau survive.” Dan itu bener banget.

Peserta yang awalnya gaptek sekarang udah bisa ngatur ads, bikin konten, bahkan ngerti cara baca data insight. Mereka belajar langsung dari praktisi yang udah malang-melintang di industri digital, jadi materinya gak cuma teori tapi juga aplikatif banget.

Bahkan beberapa peserta muda ngaku pelatihan ini bikin mereka kepikiran buat mulai bisnis sendiri. Gak nunggu nanti-nanti, tapi sekarang. Jadi selain upgrade skill, mereka juga dapet motivasi baru buat berani ambil langkah di dunia bisnis digital.

 Strategi Kemenparekraf dalam Mendorong Digitalisasi UMKM

Pelatihan di Banyuwangi ini sebenernya bagian dari roadmap besar Kemenparekraf buat mendorong transformasi digital UMKM di Indonesia. Tahun 2024–2025 mereka lagi fokus banget pada peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif supaya bisa bersaing di pasar global.

Selain di Banyuwangi, program serupa juga udah digelar di beberapa kota lain kayak Makassar, Solo, dan Yogyakarta. Setiap daerah punya potensi unik, dan Kemenparekraf berusaha ngasih pendekatan yang disesuaikan. Di Banyuwangi misalnya, fokusnya lebih ke pariwisata dan produk lokal, sementara di kota lain bisa lebih fokus ke startup atau fashion.

Strateginya jelas: empowering dari bawah. Pemerintah jadi fasilitator, bukan dominator. Mereka bantu buka akses, kasih pelatihan, dan bangun jejaring antara UMKM, komunitas, dan dunia industri digital.

Tantangan dan Rencana Lanjutan

Walau banyak progress, tentu aja masih ada tantangan. Akses internet di beberapa daerah masih terbatas, kemampuan literasi digital belum merata, dan sebagian pelaku usaha masih ragu buat berubah. Tapi itu justru jadi PR bareng.

Kemenparekraf rencananya bakal lanjut dengan program pendampingan jangka panjang. Jadi peserta gak dilepas begitu aja setelah pelatihan, tapi tetep bisa dapet bimbingan lanjutan, ikut bootcamp, atau bahkan gabung dalam komunitas digital lokal.

Selain itu, kolaborasi lintas sektor akan terus diperluas. Karena, buat ngembangin ekosistem digital yang kuat, perlu sinergi dari semua pihak — pemerintah, komunitas, universitas, bahkan masyarakat sendiri.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pelatihan bisnis digital di Banyuwangi yang digelar Kemenparekraf ini bukan cuma kegiatan formalitas. Ini langkah nyata buat nge-upgrade kapasitas pelaku ekonomi lokal biar siap bersaing di era digital.

Transformasi digital bukan hal yang jauh atau rumit. Dengan bimbingan, kolaborasi, dan kemauan belajar, siapa pun bisa adaptif. Banyuwangi nunjukin contoh gimana daerah bisa jadi pionir perubahan kalau komunitasnya kompak dan punya semangat buat maju bareng.

Buat kamu yang punya bisnis lokal, sekarang saatnya ikut gerak. Dunia digital udah buka peluang seluas-luasnya — tinggal kamu berani melangkah.

Posting Komentar

0 Komentar